Single screw pump adalah jenis pompa yang dirancang untuk menangani berbagai jenis cairan, termasuk yang memiliki viskositas tinggi, abrasif, atau mudah terdegradasi. Pompa ini terkenal karena desainnya yang sederhana namun efektif dalam memberikan performa yang andal dalam berbagai aplikasi industri.
Diagram Single Screw Pump
Diagram single screw pump mengilustrasikan struktur dan komponen utama dari pompa ini, yang bekerja dengan prinsip pemompaan menggunakan satu screw. Berikut adalah elemen-elemen kunci yang biasanya ditunjukkan dalam diagram:
1. Screw (Skrup)
- Fungsi: Komponen utama yang berputar dan memindahkan cairan dari inlet menuju outlet. Screw ini berputar di dalam casing dan stator untuk menciptakan ruang pemompaan.
- Desain: Biasanya memiliki bentuk spiral atau helical yang berfungsi untuk mengalirkan cairan dengan efisien.
2. Stator
- Fungsi: Bagian statis yang mengelilingi screw dan memberikan ruang pemompaan yang diperlukan. Stator ini membantu menciptakan ruang vakum dan mengarahkan aliran cairan.
- Material: Sering terbuat dari material elastomer atau komposit yang dirancang untuk menahan tekanan dan korosi.
3. Casing (Rumah Pompa)
- Fungsi: Struktur luar yang menampung screw dan stator. Casing memberikan dukungan struktural dan membimbing cairan selama proses pemompaan.
- Material: Biasanya terbuat dari bahan logam yang kuat dan tahan lama, seperti baja karbon atau stainless steel.
4. Inlet (Masuk)
- Fungsi: Saluran tempat cairan masuk ke dalam pompa. Inlet dirancang untuk memastikan aliran cairan yang lancar ke dalam ruang pemompaan.
- Posisi: Biasanya terletak di bagian belakang pompa, berlawanan dengan outlet.
5. Outlet (Keluar)
- Fungsi: Saluran tempat cairan keluar dari pompa setelah dipindahkan oleh screw. Outlet dirancang untuk mengalirkan cairan yang telah dipompa ke sistem pipa atau aplikasi berikutnya.
- Posisi: Terletak di bagian depan pompa, berlawanan dengan inlet.
6. Bearing (Bantalan)
- Fungsi: Menyokong screw dan memungkinkan perputaran yang lancar. Bearing membantu mengurangi gesekan dan keausan pada screw.
- Posisi: Biasanya terletak di kedua ujung screw, menyediakan dukungan struktural dan mekanis.
7. Seal (Seal)
- Fungsi: Mencegah kebocoran cairan dari casing pompa. Seal berfungsi untuk menjaga integritas sistem dan menghindari kontaminasi.
- Posisi: Terletak di area di mana screw keluar dari casing atau di sekitar inlet dan outlet.
Diagram Umum Single Screw Pump
(Link gambar hanya sebagai contoh; tambahkan diagram yang sesuai)
- Inlet → 2. Screw → 3. Stator → 4. Outlet
- Aliran cairan masuk melalui inlet, dipindahkan oleh screw yang berputar, diarahkan oleh stator, dan akhirnya keluar melalui outlet.
Penjelasan Diagram
- Inlet: Cairan masuk ke dalam casing pompa melalui inlet.
- Screw: Cairan ditarik ke dalam ruang pemompaan oleh screw yang berputar. Screw mendorong cairan sepanjang casing menuju outlet.
- Stator: Menyediakan dukungan struktural dan meningkatkan efisiensi pemompaan dengan menciptakan ruang pemompaan yang kontinu.
- Outlet: Cairan yang dipindahkan oleh screw keluar dari pompa melalui outlet.
Detail Prinsip Kerja Single Screw Pump
Single screw pump beroperasi berdasarkan prinsip pemompaan menggunakan satu screw (sekrup) yang berputar di dalam stator, yang menghasilkan aliran cairan yang kontinu dan stabil. Berikut adalah penjelasan detail mengenai prinsip kerja single screw pump:
1. Pemasukan Cairan
Proses:
- Cairan memasuki pompa melalui inlet (saluran masuk). Inlet biasanya terletak di bagian belakang pompa, berlawanan dengan outlet.
Fungsi:
- Inlet dirancang untuk memastikan aliran cairan yang lancar ke dalam ruang pemompaan tanpa menimbulkan gangguan.
2. Pemindahan Cairan oleh Screw
Proses:
- Di dalam casing pompa, screw (sekrup) yang berputar memindahkan cairan dari inlet menuju outlet. Screw memiliki desain spiral atau helical yang berfungsi untuk menarik dan mendorong cairan sepanjang pompa.
- Saat screw berputar, ia menciptakan ruang yang memanjang di depan screw yang menarik cairan masuk ke dalam pompa.
Fungsi:
- Screw mengalirkan cairan sepanjang pompa dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan dari perputarannya. Desain spiral screw membantu dalam menciptakan aliran yang kontinu dan stabil.
3. Pengaliran Cairan Melalui Stator
Proses:
- Cairan yang ditarik oleh screw bergerak melalui ruang yang dibentuk oleh screw dan stator. Stator adalah komponen statis yang mengelilingi screw dan sering kali terbuat dari material elastomer atau komposit.
- Stator menciptakan ruang pemompaan yang kontinu dengan screw, dan membantu dalam mengarahkan aliran cairan menuju outlet.
Fungsi:
- Stator mendukung screw dalam menciptakan ruang vakum dan mengarahkan aliran cairan dengan efisien. Ini juga membantu dalam mengurangi turbulensi dan memastikan bahwa cairan dipindahkan dengan mulus.
4. Pemompaan Cairan
Proses:
- Cairan yang dipindahkan oleh screw bergerak sepanjang casing dari inlet ke outlet. Desain screw dan stator memastikan bahwa cairan tetap dalam aliran yang kontinu tanpa mengalami fluktuasi besar.
Fungsi:
- Dengan menjaga aliran cairan tetap kontinu dan stabil, single screw pump mengurangi kemungkinan adanya pulsasi atau gangguan dalam sistem pemompaan.
5. Pengeluaran Cairan
Proses:
- Cairan yang telah dipindahkan sepanjang screw keluar dari pompa melalui outlet (saluran keluar). Outlet terletak di bagian depan pompa, berlawanan dengan inlet.
Fungsi:
- Outlet dirancang untuk mengalirkan cairan yang telah dipompa ke sistem pipa atau aplikasi berikutnya. Desain outlet memastikan bahwa cairan keluar dengan lancar tanpa menimbulkan penyumbatan atau hambatan.
Kesimpulan
Single screw pump bekerja dengan prinsip pemompaan yang menggunakan screw yang berputar untuk memindahkan cairan dari inlet ke outlet secara kontinu. Desain screw dan stator memastikan aliran cairan yang stabil, mampu menangani viskositas tinggi, dan mengatasi partikel padat.
Kami menyediakan beragam jenis pump, blower, vacuum, arigator & mixer untuk semua segmen bisnis anda, silahkan hubungi dan konsultasikan kebutuhan anda dengan kami..